Rabu, 22 September 2021

BERCINTA DENGAN KAKAK SAHABATKU


Hendra, kapan ngerjain tugas nih? besok dikumpulin cuy!!! tanyaku pada sahabatku, sekarang aja deh, kita ngerjain dirumah gwaku dan hendra memang 1 kelompok untuk menyalesaikan tugas analisa perancangan sistem. tugas yang belakangan ini membuat otakku sedikit kacau. aku dan hendra berteman sejak semester awal. entah hal apa yang membuat kami bisa berteman sampai saat ini. tapi yang jelas hendra teman terbaikku. saking akrabnya kami untuk menginap dirumahnya pun sudah hal biasa bagiku. semua anggota keluarganya pun mengenalku. ya, jhoni darmawan (nama samaran) itulah aku.

mobil hendra melesat membelah jalanan ibu kota. matahari sore memancarkan sinar kekuningan. membuat pemandangan gedung bertingkat menjadi lebih indah. waktu di jam tanganku menunjukkan jam 4 sore. lalu lintas saat ini belum terlalu padat. hendra pun makin menginjak dalam pedal gas mobilnya, membuat perjalanan kami menuju rumah hendra lebih singkat. rumah 2 lantai dengan pekarangan yang luas berdiri kokoh.

masuk jhon, bokap nyokap gw lg gak ada ajak hendra.
mang bokap nyokap lo kemana?
lagi ada acara di surabaya
oh jawabku singkat.

kami pun masuk ke dalam rumah mewah milik keluarga hendra. sangat beruntung bocah ini. di beri harta yang cukup berlimpah. menaiki tangga menuju kamar hendra di lantai dua. kamar cukup besar dengan fasilitas dan elektronik yang cukup lengkap. tv flat, ac, dvd, dan lailain.

tuh jon laptopnya. tinggal pake aja. gue mandi dulu ya
gue bingung mulai dari mana nih ndra?
catetannya ada di file gue. lo copy paste aja. nanti tinggal tambahin
oke deh

aku mulai mengutak atik tugas yang membebaniku saat ini. dengan sedikit usaha dan pikiran akhirnya selesai sebagian. hendra keluar dari kamar mandi. rambutnya masih basah. handuk masih membelit di pinggangnya. aku masih duduk di depan laptop dengan pikiran yang mulai jenuh dengan tugas.

kenapa lo jhon? tanya hendra.
mumet nih gue. lo lanjutin nih. ntar tinggal di gabungin
hahahahahahahaha. gue kira lo kenapa? yaudah istirahat dulu sana!

bi yum datang membawa nampan berisi sepitcher besar sirup dan sepiring wafer coklat ke kamar hendra.

saya kira siapa? nggak taunya mas jhoni. monggo di minum mas
makasih bi yum

bi yum, pembantu rumah tangga keluarga hendra sejak dulu. sangat setia melayani keluarga hendra. bi yum kenal akrab denganku karena aku memang sering menginap dirumah hendra. tak asing lagi wajahku di kediaman keluarga hendra.
sana lo istirahat! sini biar gue yang lanjutin sergah hendra.

eh, kakak lo mana ndra? tanyaku seraya merebahkan badan di atas renjang empuk.
siapa? gia?
ya kakak lo emang siapa lagi selain si gia
hehehehehehehe. nggak tau gue. paling dirumah temennya

gia (nama samaran), kakak perempuan hendra. gadis dengan tinggi semampai dan rambut terurai agak pirang. yang selalu bercanda dan berbincang denganku. gadis supel dan baik. anak tertua di keluarga ini sedang menyelesaikan studinya di sebuah universitas ternama di ibukota. namun sedari tadi tak kulihat wajah oval miliknya.

hari makin senja. matahari makin tenggelam di ufuk barat. awan makin gelap dan lampu telah dinyalakan. hendra masih setia duduk di depan laptop, menggerakkan jarinya memijitmijit huruf demi huruf di keyboard. kata demi kata bermunculan di layar monitor. dan hampir selesai tugas kelompok kami. jari hendra terhenti karena dering telepon genggam miliknya.

iya sayang katakata hendra menutup pembicaraannya di telepon.

pasti itu liza (nama samaran), cewek asal jogja yang ia pacari sejak setahun yang lalu. wajahnya ayu khas orang jawa, dengan alis tebal dan bulu mata lentiknya. pipinya agak tembem. giginya berhiskan kawat dengan karet warnawarni sebagai hiasan.

jhon, gue cabut bentar ya. si Liza minta jemput
yaaahh, sendirian dong gue disini?
yaelah lu.. kayak baru pertama kali aja kesini. biasanya juga semaunya aja disini
kan nggak enak kalo nggak ada lo
udah, gue cabut dulu. kalo mau butuh apaapa minta ama bi yum aja. cabut ya!
iye iye

tugas kami hampir selesai. aku melanjutkan mengerjakan tugas. tak apalah, nanti biar hendra yang menjilidnya. kurang dari seperempat jam tugas pun telah kuselesaikan. lelah bercampur lapar yang kini kurasakan. ada baiknya minta bi yum membuatkan mie goreng untukku. aku keluar kamar, menuruni tangga menuju dapur. angka digital di arlojiku menunjukkan pukul delapan. namun rumah ini sangat sepi. tak ada suara. kulihat kamar bi yum, lampunya telah padam. pertanda beliau telah tidur. terpaksa kubuat mie goreng sendiri. tak berapa lama, terdengar suara gerbang depan terbuka dan gerungan suara mobil memasuki pelataran. mungkin hendra dan liza datang. jika meraka datang, lebih baik tidak usah membuat mie, pikirku. karna pasti nanti liza akan mengajak kami makan biasanya.

setelah kuintip melalui jendela ruang tengah. ternyata bukan hendra, melainkan gia. gia keluar mobil dengan terburuburu. membuka pintu rumah dengan gegas. langkahnya sempat terhenti ketika melihatku di depan meja makan. kemudian ia naik ke lantai atas, dan masuk kedalam kamarnya. belum sempat aku menyapanya, ia sudah mengurung diri dalam kamarnya dan rumah ini kembali sepi. diam. kulanjutkan membuat mie untuk makan malamku.

sedang asik menikmati mie goreng sambil menonton film, tibatiba pintu kamar hendra diketuk. aku bergegas membuka pintu. gia berdiri di depan pintu dengan mata yang basah. aku hanya terdiam.

lo punya rokok jhon? tanya gia.
eh..emm..a..punya kok aku gagap.
gue minta donk!

dengan sigap kuambil rokok yang tergeletak didepan tv. aku tidak berani bertanya, ada apa sebenarnya. menurutku itu bukan permasalahanku. jika kubertanya, yang kutakutkan gia malah marah kepadaku.

makasih jhon ia pun berlalu.
emm..gi mulutku tibatiba berbicara dengan otomatis. ah, bodohnya aku!!
kenapa jhon?
a..a..ada yang bisa gue bantu? tanyaku gagap.

gia hanya membalas dengan senyuman. kemudian beranjak pergi meninggalkanku. tak kuhabiskan mie goreng sisa tadi. tangisan gia dan mata yang basah mengganggu pikiranku. aku keluar mencari udara segar. duduk didepan kolam renang sambil menikmati secangkir kopi.

jhoni..jhon.. panggilan gia membuyarkan pandangan kosongku.
kenapa gi?
boleh gue duduk bareng lo disitu?
ya bolehlah. ini kan rumah lo

kemudian gia menghampiriku. duduk di bangku sebelahku. aku kembali diam.

gue abis dioutusin jhon kata gia membuka obrolan.
sama si Yudit (nama samaran)? tanyaku.
iya, padahal gue udah pacaran empat tahun. tibatiba aja dia mutusin gue dan ngasih undangan pernikahan
aduh, yang sabar ya gi
iya, gue harus belajar terima keputusan kalo ini yang terbaik
lo kan masih punya keluarga yang sayang banget sama lo. lo punya tementemen yang baikbaik juga. lo punya semua
orang yang sayang sama lo. jadi, lo harus kuat gi gie hanya tersenyum.
makasih jhon. katakata lo dalem. gue emang harus kuat
iyalah. ada gue kok gi. ya, walaupun gue nggak berarti apaapa. hehehehehehe
hahahahahahaha gia tertawa lebar.
saat ini lo berarti banget buat gue jhon. lo udah tenangin hati gue. makasih ya jhon
iya samasama. buat kakak sahabat gue apa sih yang enggak
jhon!
ya, kenapa gi?
gue boleh peluk lo nggak?
aku kikuk. aku diam. mematung.
emmm..bo..boleh kok. boleh. kalo itu bikin hati lo tenang

gia memelukku erat. hangat. wangi tubuhnya sangat khas. rambutnya lurus terurai. ku eluselus rambutnya. cukup lama kami berpelukan.

jhon, lo mau kan temenin gue malem ini? tanya gia. pertanyaan yang aneh menurutku.
i..iya. gue temenin lo malem ini

wajah gia mendekat kearah wajahku. matanya terpejam. aku makin kikuk. gia mencium bibirku. aku hanya diam. tak membalas. dilumatnya bibirku. lidahnya bermain. aku tetap diam. gia makin buas menciumi bibirku. akhirnya kubalas cium. melumat bibirnya. memainkan lidahku. basah. bibirku dan bibirnya basah. pelukan gia makin erat. makin hangat, hingga akhirnya panas. tak hanya bibirnya yang bermain. tangan gia perlahanlahan menjamah tubuhku. memilinmilin puting kecilku. aku terangsang. tubuhku bergetar. dan kami masih saling melumat bibir.

kali ini tangan gia makin nakal. resleting jeansku dibukanya. merogoh isinya. mengusapusap pelan penisku. seketika penisku tegang tingkat tinggi. tangannya aktif membuka ikat pinggang dan kancing jeansku. di buka jeans dan cdku. penisku menjulur keras. menegang dan besar. gia hanya tersenyum melihat ukuran penisku. ia mengambil posisi jongkok. kemudian melumat penisku. lidahnya lincah bermain. maju mundur kepalanya memainkan penisku. aku keranjingan. namun, waswas juga menghantuiku. jika ternyata hendra pulang. apa yang harus kulakukan?

gi, kalo hendra pulang gimana?

ia menghentikan lumatannya.

kita ke kamar tamu aja yuk!

kamar tamu yang letaknya di halaman belakang memang kamar yang cukup nyaman. tak pernah ada yang menempati. dan permainan mulut gia dilanjutkan di kamar ini. diatas ranjang yang empuk dan suhu dingin yang dihembuskan dari ac.
aku terlentang dengan penis berdiri menjulang. gia masih dengan senang terus melumat penisku. sambil melepas pakaiannya, terus ia lumat penisku. mataku terpejam merasakan nikmat yang luar biasa. payudara mungilnya menggantung indah di tubuh putihnya. putingnya merah kecoklatan. tak sabar ingin kugigitgigit puting payudaranya. gia menyudahi permainan mulutnya. kini aku yang melahap vaginanya. kujilatjilat klitorisnya, sambil memilinmilin puting payudaranya. ia mendesah pelan. sangat pelan.

aaaaahhh..jhoniiii

terus kujilati klitorisnya. sesekali menyedotnya dalamdalam. memainkan lidahku dengan nakal. gia makin terangsang. kini kumainkan payudaranya. kuhisap putingnya yang mungil menggoda. sesekali kuperas dan kuremas kuat payudaranya. ia keranjingan. desahan demi desahan terlontar dari mulutnya. aku masih asik memainkan payudaranya. bentuknya yang mungil membuatku makin terangsang. kini kami sudah bugil sepenuhnya. tak selembar kain pun menutupi tubuh kami. dua jariku asik mencolokcolok vaginanya. sementara mulutku masih terus menghisap puting gia. tubuhnya bergetar. kukunya mencakar punggungku. gia sangat terangsang.

aaaahhh..jhoniiijhoniii
aaaaahhh..
masukin jhon..pelanpelan yaaa pintanya.

perlahan penisku memasuki lubang vaginanya. rapat. licin. hangat. nikmat. sungguh nikmat. vaginanya mencengkram erat penisku. gia mendesah pelan. tangannya mencakarcakar sprei. kugoyangkan pinggulku. maju mundur. penisku menari didalam vaginanya. aku menindih tubuh gia yang kecil. pahanya terbuka lebar. bulubulu kemaluannya agak jarang. menambah keindahan vaginanya. sambil terus penisku bermain di dalam vaginanya, lidahku tetap menjilati puting payudaranya. warna merah kecoklatan. aku terus menggoyangkan pinggulku. vaginanya sungguh rapat. rasanya hangat dan nikmat. tak kusadari peluhku membasahi jidat. terus kugenjot tubuh gia. sesekali dengan tempo yang cukup cepat.

aaaaaahhh..aaaaahhh.. gia mendesah hebat.
terus jhoniteruuuusss..aaaaaahhh

makin kutambah kecepatan goyangan pinggulku. gia pun berkeringat. terus ku genjot tubuhnya, sambil kuremasremas payudaranya. gia memelukku erat. lagilagi kukunya mencakar punggungku. sakit pun kuhiraukan. vaginanya basah.

aaaaaahhh..jhoniiiiii
uuuhhh..uuuuhhh..
desahannya membuatku makin terangsang. penisku menikmati rapatnya vagina gia. payudaranya bergoyanggoyang seiring genjotanku. penisku terus menghujam vaginanya.
aaaaaahhhhh..aahhhh..jhoniiii
jhoniii..gue mau keluar jhon..
aaahhh..aaahhh
terus jhoniiiii..teruuusss..aahhh

desahannya makin sering. hantaman penisku makin kuat. kemudian cairan hangat membanjiri vaginanya. ia klimaks.

aaaaaaaahhhhh..aaaaaahhhh

aku pun hampir klimaks. ku percepat goyanganku. penisku makin panas.

gu..gu..gue..hhaaahhh..hhaaahh..mau keluar gi..hhaaahh dengan napas terengahengah.
keluarin di badan gue aja jhon..aaaahhh..aaaahhh penisku bertambah panas. vaginanya telah banjir. dan aku pun hendak klimaks. kucabut penisku dari dalam vaginanya. kusemburkan cairan maniku di atas payudaranya.
hangat. nikmat.
aaaaaahhh..aaaaaahhh terus kupompa keluar cairan maniku. membanjiri payudara putihnya.
aaaaaahhh..terus jhoniiii pinta gia.

gia melumat penisku. menyedot habis cairan maniku. tubuhku gemetar nikmat. bulu romaku berdiri. terus ia jilati penisku. tak ia hiraukan payudara putihnya yang basah oleh maniku. terus melumat penisku. hingga akhirnya ia mencium keningku mesra.


Previous Post
Next Post